Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever adalah sebuah dokumenter yang memikat sekaligus kontroversial. Film ini mengikuti kehidupan Bryan Johnson, seorang pengusaha teknologi kaya yang dikenal dengan obsesinya untuk melawan penuaan dan memperpanjang usia hidupnya hingga melampaui batas-batas alami manusia.
Dalam pencariannya, Johnson menerapkan rutinitas harian yang ekstrem: mengkonsumsi hanya 1.977 kalori dengan pengawasan ketat, latihan fisik berat, serta menjalani terapi eksperimental, termasuk transfusi darah dari anaknya sendiri. Ia juga mengkonsumsi banyak suplemen dan obat-obatan setiap hari. Dedikasinya ini tak hanya menginspirasi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan etis dan psikologis.
Topik yang Dieksplorasi
Film ini menggali lebih dalam berbagai aspek dari upaya Johnson, termasuk:
- Peremajaan dan Ilmu Anti-Penuaan: Bagaimana teknologi dan sains digunakan untuk memperlambat proses penuaan dan memperpanjang usia.
- Etika dan Aksesibilitas: Perawatan ini sebagian besar hanya tersedia bagi kalangan kaya, memunculkan pertanyaan mendalam tentang kesenjangan sosial.
- Psikologi Obsesif: Dampak mental dan emosional dari dedikasi ekstrem Johnson terhadap pencarian umur panjang.
Respon Penonton
Meskipun dokumenter ini informatif dan dibuat dengan sangat baik, beberapa penonton mungkin merasa tidak nyaman dengan tindakan ekstrem Johnson dan kepercayaan kuatnya pada metode yang ia jalani. Film ini juga memicu diskusi tentang peran teknologi dalam kehidupan manusia, konsekuensi sosial dari anti-penuaan, dan bagaimana obsesi ini memengaruhi hubungan pribadi.
Untuk Siapa Film Ini?
Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever sangat cocok untuk mereka yang tertarik pada:
- Sains dan teknologi mutakhir.
- Eksplorasi masa depan kedokteran.
- Dokumenter dengan topik kontroversial dan pemikiran yang mendalam.
- Psikologi manusia, khususnya tentang obsesi dan ketakutan akan kematian.
Sumber By: Youtube
+ There are no comments
Add yours